UNIKAMA – Dalam rangka pemutakhiran kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman maka, Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang) menggelar Tinjauan Kurikulum, Kamis (30/01/2020). Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta diantaranya Dosen Geografi Unikama, Guru Geografi dari beberapa SMA (Sekolah Menengah Atas) di Kota dan Kabupaten Malang, Alumni Prodi Geografi dan mahasiswa.
“Katalog pemutakhiran kurikulum Tahun 2019/2020 ini merupakan pemikiran dari Dosen Geografi Unikama yang mengacu pada tuntutan supaya mahasiswa mampu mengikuti perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0,” ungkap Dosen Geografi Unikama Dr. Dwi Fauzia Putra, M.Pd.
Di era revolusi industri 4.0 ini mahasiswa dituntut untuk mampu berpikir kritis, bisa memecahkan permasalahan dengan baik, kreatif, komunikatif dan kolaboratif atau yang biasa dikenal dengan 4C. Sehingga kurikulum harus memberikan jaminan tercapainya kompetensi tersebut.
“Katalog yang dihasilkan dan kami bagikan ini menghasilkan Visi, Misi, Tujuan Prodi, Profil Lulusan dan Rumusan Standar Capaian Pembelajaran Lulusan (Standar CPL). Semuanya sudah disesuaikan dengan kebutuhan di era revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan tinjauan kurikulum ini bisa memberikan masukan-masukan agar bisa direvisi. Kedatangan para guru juga diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran perihal kurikulum yang saat ini digunakan dalam proses pembelajaran tingkat SMA se-derajat. Sehingga nantinya lulusan Pendidikan Geografi Unikama bisa menjadi guru-guru yang adaptif dan inovatif mengembangkan pembelajaran sesuai dengan era revolusi industri 4.0 dan perkembangan tuntutan kompetensi abad 21.
Sementara itu, selaku peninjau Kurikulum Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd dari Universitas Negeri Malang (UM) banyak sekali memberikan saran agar Pendidikan Geografi bisa menerapkan kurikulum dengan baik.
“Sekarang ini inovasi menjadi tuntutan utama dalam pencapaian kurikulum. Sudah saatnya mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari pada Dosen. Kita harus membiasakan mahasiswa untuk berkembang dan mandiri tetapi tetap dalam bimbingan Dosen,” ucapnya.
Kurikulum yang diimplementasikan harus bertujuan untuk inovasi. Wanita berambut pendek ini mengharapkan agar mahasiswa juga mulai terbiasa melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Jika mahasiswa sudah mulai terbiasa melakukan hal tersebut, maka mereka akan mulai berinovasi dengan ide-ide cemerlang yang dimiliki mahasiswa,” tambahnya.
Di sisi lain, Achmad Maulana Malik Jamil. S.Si. M.Eng yang juga merupakan Dosen Geografi Unikama ini juga turut menjelaskan bahwa apa yang diajarkan saat harus lebih bersifat aplicable, jadi semua mata kuliah harus langsung diaplikasikan.
“Seperti contohnya Sistem Informasi Geografi (SIG) yang merupakan software yang berhubungan dengan sistem geografis. Software ini akan selalu berkembang dan kita rujuk di kurikulum kelas 12 SMA seperti pembahasan mengenai tata ruang. Kita baru tahu bahwa pembahasan tata ruang sudah masuk dalam pelajaran siswa kelas 12. Maka dari itu, kita perlu update ilmu di bidang tersebut,” jelas pria berkulit putih ini.
Setelah melakukan tinjauan kurikum di Ruang Abdul Radjab, Dosen Geografi Unikama mengajak peserta untuk berkunjung ke Laboratorium SIG. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan Prodi Geografi sekaligus menunjukkan bahwa Unikama memiliki Laboratorium khusus SIG.