UNIKAMA – Setiap mahasiswa wajib memiliki wawasan kebangsaan dalam dirinya. Hal ini yang coba ditanamkan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kepada mahasiswanya. Melalui kegiatan Webinar Temu Akrab dengan tema “Wawasan Kebangsaan Generasi – Z Menyambut Indonesia Emas”, Jum’at (29/10/2021) secara Daring melalui Zoom Meetings. Kegiatan ini diikuti oleh 126 peserta yang terdiri dari semua angkatan.
Dr. Suwito, M.Pd selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi menerangkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi dari berbagai macam opini, persepsi, atau argumentasi publik dan para orang tua siswa tentang perubahan perilaku anak dilingkungan sekolah maupun masyarakat . Perubahan perilaku siswa yang relatif kurang baik ini disebabkan oleh ketidaksiapan para siswa ketika belajar menggunakan teknologi.
“Ketidaksiapan pemanfaatan teknologi dalam belajar mengakibatkan keterasingan sosial bagi para siswa. Kegelisahan dari para orang tua tersebut mengindikasikan bahwa tidak sedikit dari para pemuda yang terlahir dikisaran 1997 – 2012 (Generasi – Z) kehilangan identitas atau jati diri, ” terangnya.
Oleh karena itu, desiminasi tentang wawasan kebangsaan kepada para mahasiswa melalui event webinar seperti ini masih dianggap relevan, untuk memberikan pemahaman kepada para siswa tentang strategi dan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. “Saya berharap para Generasi-Z ini bisa memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan geografi dan bangsa Indonesia, ” tambahnya.
Prodi Pendidikan Geografi juga menghadirkan 3 pemateri yang relevan dengan tema, dua diantaranya berasal dari eksternal kampus. Pemateri pertama dari DIKREG LX SESKOAD TA 2021 Letkol CTP Sugeng Ribawanto, S.Pd yang mengingatkan mahasiswa untuk memahami jiwa, memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi serta menjunjung tinggi sikap cinta tanah air.
“Menerapkan ilmu Geografi yang berhubungan dengan bumi perlu ditautkan dengan wawasan kebangsaan. Hal ini agar nantinya mahasiswa bisa dengan bijak menggunakan dalam pengimplementasian ilmu yang berhubungan dengan bumi. Tidak menyalahgunakannya dan bisa lebih profesional dalam bidangnya masing-masing, ” ujarnya.
Generasi-Z ini sangat kental dengan dunia digital, dimana hal ini bisa menguntungkan atau bahkan merugikan mereka sendiri jika tidak memahami dan memanfaatkannya dengan baik.
“Membekali generasi Z dengan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai budaya sangatlah perlu. Kita hidup di lingkungan dengan berbagai macam suku bangsa, jadi sebagai generasi Z mereka juga harus pandai mengaplikasikan teknologi apalagi yang berhubungan dengan bumi didasari dengan nilai-nilai yang ada di sekitar.” tambahnya.
Sedangkan pemateri kedua adalah guru SMPN 7 Pamekasan Eka Riyono, M.Pd yang menerangkan tentang penanam pendidikan karakter dalam pendekatan wawasan kebangsaan bagi Generasi-Z.
“Generari-Z ini memiliki keunikan tersendiri, mereka hidup di dua dunia yakni nyata dan virtual. Hal ini dapat merubah sifat aslinya, seperti contoh anak pemalu pun bisa menjadi gamers hebat, hanya dengan mereka menyendiri di dalam rumah bersama gadget. Generasi-Z ini memiliki mimpi yang tinggi daripada generasi sebelumnya. Tetapi, ia sadar akan ancaman dari dunia luar, karena mereka sifatnya realistis, ” paparnya.
Selain itu, generai-Z memiliki sifat yang ekonomis mereka selalu memanfaatkan teknologi untuk kegiatannya sehari-hari. Hal inilah yang membuat mereka suka menyendiri dan aktif dengan dunia digitalnya. Nantinya teknologi akan menjadi mata pencahariannya di masa depan, seperti menjadi selebgram, youtubers dan pembuat konten-konten menarik lainnya.
“Mereka memiliki sifat asli pribumi, yang kurang berinteraksi dengan dunia luar. Inilah tugas para pendidik, harus lebih mengenalkan dunia luar atau dunia nyata yang terdiri dari ratusan suku bangsa dengan karakter yang berbeda-beda. Tidak harus mengajak mereka untuk keliling Indonesia, cukup membuat media pembelajaran yang mengajarkan mereka tentang Indonesia seperti pembuatan konten video dengan mengenalkan berbagai suku bangsa,” tambahnya. Hal ini membuat siswa lebih aktif lagi dan bisa juga dengan mendorong siswa atau generasi-Z ini membuat konten kreatif tentang keragaman suku bangsa Inonesia.
Sedangkan pemateri ketiga merupakan Dosen Unikama Prodi Pendidikan Geografi Achmad Maulana Malik Jamil, M.Eng yang menjelaskan tentang wawasan kebangsaan, pengkajian ilmu politik yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan. Selain itu juga menerangkan cara pengaplikasian wawasan nusantara ke dalam semua aspek kehidupan. Diharapkan dengan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang wawasan kebangsaan bisa mengaplikasikan ilmu geografi dengan baik dan benar.